Ini mulai terjadi saat hubungan saya selesai dengan nya. Kami masih saling memiliki rasa yang sama, namun sulit untuk menjadi satu kembali. Saling takut untuk memulai semua itu dari awal, banyak hal yang kami khawatirkan. Sehingga hubungan ini menjadi tidak jelas, masih berhubungan namun tidak ada ikatan, saling mencemburui namun tak punya alasan yang pasti. Kalau seperti ini, Siapa yang dirugikan?
Saya selama ini hanya berusaha menahan hati dan diri ini untuk terus bersabar. Karena hanya ini yang dapat dilakukan. Berserah diri pada sang pencipta, saya yakin semua yang terjadi dalam hidup saya adalah atas izinnya. Saya hanya bisa berharap kesabaran ini akan berbuah baik nantinya, tentu baik bagi saya dan dia. Adil bukan? Iyaa.. Hanya seperti itu keinginan saya saat ini.
Yang menjadi permasalahan adalah dia, kenapa dia tidak bisa ambil keputusan? Saya berpikir dia yang bisa lebih banyak ambil alih dalam hal ini. Karena menurut saya, seorang laki-laki lebih tinggi derajatnya dibandingkan perempuan. Ada juga yang mengatakan bahwa laki-laki bisa menentukan pilihan dengan matang dan memikirkan jangka panjang. Jadi saya selalu bertanya pada nya, langkah apa yang harus kita lakukan? Namun jawabannya masih sama seperti dahulu, dia tidak tahu apa yang harus dilakukan dalam hubungan ini. Alasannya, ikutin saja arus ini toh kalau nantinya kita berjodoh, Tuhan akan menyatukan kita kembali.
Namun tidak seperti itu yang ada dipikiran saya. Saya tipe orang yang berpikir realistis, kalau dia berkata seperti itu, maka harus ada hal yang dilakukan untuk mencapai tujuan. Pertanyaan saya kepada nya hanyalah ini, "Sekarang yang ada dihati mu ingin berjodoh dengan ku atau tidak?". Karena semua sudah jelas pilihannya ada didepan mata, jika dia ingin berjodoh dengan saya, harusnya dia menjauhkan yang tidak penting dan sungguh-sungguh mendekatkan saya. Bukan asik menikmati hidup yang bebas kesana-kemari dengan yang tidak jelas. Kalau sepeti itu akankah bisa berjodoh? Semua kata-kata serius tentang cinta yang dia pernah sampaikan kepada saya pasti akan hilang dengan sendirinya. Terlupakan sebab tergantikan oleh perlakuan tidak adilnya itu.
Sempat berpikir untuk meninggalkan ini semua, namun hati tak sanggup. Kalau boleh jujur, saya pernah bertekat pada diri ini. Jika dia yang meminta saya untuk pergi dari hidup nya. Maka saya akan pergi sejauh mungkin dan tak akan pernah ada dihidupnya. Karena sampai saat ini, saya masih menghargai dia sebagai laki-laki penting yang pernah ada dihidup saya. Sehingga saya selalu mendengarkan dan menuruti apa yang disampaikan oleh dia, dengan catatan yang disampaikan itu masuk akal dan hal yang baik. Jika dia meminta saya untuk pergi, pasti akan saya lakukan, mungkin itu memang baik untuk kita. Namun kenyataan nya yang selalu disampaikan adalah jangan pergi dan jangan memilih yang lain. Maka sampai saat ini saya masih seperti ini. Orang yang tidak tahu mungkin berpikir kalau saya bodoh, tapi tidak tahu yang sebenarnya terjadi.
Kepada kalian yang membaca ini, apa tanggapan nya terhadap apa yang saya pertahankan? Saya hanya mohon doa, agar diberikan jalan keluar yang terbaik. Besar harapan saya untuk kita bisa kembali bersama, namun saya tidak tahu apa harapannya untuk hubungan ini. Terimakasih kepada kalian yang membaca, saya hanya ingin menyampaikan apa yang saya rasakan.
Komentar
Posting Komentar